Rabu, 06 Maret 2019

Bayu Skak Belum Percaya Diri Garap Yowis Ben 2 Sendirian

BandarQ - YouTubers Bayu Skak kembali berduet dengan Fajar Nugros sebagai sutradara dalam penggarapan film Yowis Ben 2. Bayu mengaku belum percaya diri menggarap film produksi Starvision Plus tersebut sendirian. "Aku kan belum punya pengalaman. Walau alu pernah sekolah film, tapi untuk yang lapangan kayaknya masih butuh Mas Fajar," ujar Bayu dalam wawancara di XXI Epicentrum, Kuningan.


PokerQ - Jakarta Selatan, Rabu (6/3/2016). Bayu mengaku belum merasa cakap dalam mengarahkan para pemain. Bayu masih butuh bimbingan Fajar meskipun dirinya yang menulis skenario film tersebut. Jika nanti film kedua menuai kesuksesan seperti film perdananya, kata Bayu, bukan tidak mungkin akan ada sekuel lanjutannya. Namun, Bayu lagi-lagi masih merasa belum percaya diri untuk menggarap film ketiganya sendiri.


DominoQ & Bandar Poker Terbaik - "Kayaknya aku minta temani sama Mas Fajar lagi deh," kata Bayu lalu tersenyum. Yowis Ben 2 menceritakan tentang kisah lanjutan para personel Yowis Ben, yakni Bayu Skak sebagai Bayu, Joshua Suherman sebagai Doni, Tutus Thomsons sebagai Yayan, dan Brandon salim sebagai Nando yang berjuang terjun di industri musik. Film ini dijadwalkan akan tayang di bioskop Tanah Air pada 14 Maret 2019.

Selasa, 05 Maret 2019

Developer PUBG Mobile Siapkan Fitur Pencegah Kecanduan Game

BandarQ - Perusahaan pembuat game asal China, Tencent, kini mengembangkan sebuah fitur yang dapat digunakan oleh orang tua untuk mencegah anak dari kecanduan bermain game. Fitur bernama "kunci digital" ini nantinya akan dapat mengunci video game agar tidak bisa dimainkan dengan sembarangan oleh pemain di bawah usia 13 tahun. Menurut pihak Tencent, pengembangan fitur ini merupakan bagian dari tindakan keras pemerintah guna mencegah anak muda di China agar tidak kecanduan main game. Tahun lalu, pemerintah China telah memberikan batasan kepada beberapa judul game dan memberlakukan aturan pada pemain di bawah umur untuk mengurangi waktu bermain mereka.


PokerQ - Nantinya, fitur "kunci digital" ini hanya akan bisa dibuka oleh orang tua pemain. Kabarnya pembatasan ini akan diujicoba pada game PUBG Mobile versi China dan Honor of Kings. Dikutip KompasTekno dari Digit.in, Senin (4/3/2019), pembatasan bagi game PUBG Mobile ini bukan hanya diterapkan di negara China saja. Di beberapa negara lain, PUBG Mobile pun dianggap memberi efek negatif dan sehingga penggunaannya mendapat pengawasan pemerintah setempat. Di India, pemerintah juga melarang permainan ini karena dianggap bisa membuat kecanduan. Bahkan di India, permainan ini dianggap menyebabkan masalah besar bagi anak-anak dan mempengaruhi proses belajar mereka. 


DominoQ & Bandar Poker Terbaik - Kemudian dalam insiden lain, seorang bocah laki-laki berusia 19 tahun sampai gantung diri karena keluarganya menolak membelikan sebuah ponsel untuk bermain PUBG Mobile. Sehingga permainan ini dianggap memiliki dampak negatif pada para penggunanya. PUBG Mobile sendiri saat ini menjadi salah satu game yang tengah naik daun. Game bergenre battle-royale ini dimainkan oleh 30 juta pemain aktif setiap hari

Senin, 04 Maret 2019

Produser Sudah Temui Penolak Film Dilan 1991

BandarQ - Beberapa waktu lalu beredar video yang memperlihatkan sejumlah orang melakukan protes terhadap film Dilan 1991 di sebuah bioskop di Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan. Mereka menolak pemutaran film yang dibintangi Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla dengan alasan film tersebut tidak memberikan pesan moral yang mendidik. Produser MAX Pictures, Ody Mulya Hidayat, angkat bicara terkait protes tersebut.


PokerQ - mengatakan bahwa identitas pemrotes tidak jelas. "Saya perlu klarifikasi. Ini oknum (pemrotes) enggak jelas identitasnya apa. Keperluannya apa?" kata Oddy di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Minggu (3/3/2019). Ody mengaku sudah berbicara dengan mereka. Mereka, kata Ody, menilai bahwa Dilan 1991 mengandung konten tidak pantas dan unsur kekerasan.


DominoQ & Bandar Poker Terbaik - "Katanya ada ciuman. Saya tanya menit berapa? Kata mereka 'menit ke-19'. Padahal itu tidak benar, itu salah. Artinya, mereka cuma tebak-tebakan saja. Makanya saya bantah dan dari pertemuan itu sudah clear semuanya," kata dia. Menurut Ody, semua film yang tayang di Indonesia sudah melalui proses sensor di Lembaga Sensor Film (LSF). "Kalau ada masalah kan ada LSF? Jangan ke bioskop, kasihan bioskopnya. Mereka hanya oknum yang mencari keuntungan di sana. Itu hanya segelintir saja," kata Ody.